Program pengabdian masyarakat yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah ini berhasil memberikan dampak positif bagi komunitas Pulau Tidung. Melalui inisiatif “Tidung Green Wave”, mereka tidak hanya memenuhi tuntutan akademis, tetapi juga menjalani pengalaman berharga yang memperkuat solidaritas dan kerja sama.
Selama dua hari penuh mengisi kegiatan edukatif dan kolaboratif, mahasiswa merasakan atmosfer yang kental dengan semangat gotong royong. Berbicara mengenai pengalaman ini, bagaimana para peserta dapat belajar dan berkontribusi terhadap masyarakat lokal menjadi sangat menarik untuk diulas.
Lingkungan dan Keterlibatan Sosial
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga menekankan pentingnya keterlibatan sosial di lingkungan sekitar. Melalui berbagai aktivitas, mahasiswa diajak untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Tidung dan memahami tantangan yang mereka hadapi. Satu hal penting yang diungkapkan oleh Ketua Pelaksana, Farid Maulana Awaludin, adalah bahwa keberhasilan kegiatan ini terletak pada kemampuan mahasiswa untuk saling melengkapi satu sama lain dalam proses belajar.
Dari pelatihan keterampilan hingga diskusi terbuka dengan warga setempat, mahasiswa merasakan betapa beragamnya perspektif yang ada. Data menunjukkan bahwa program seperti ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat. Melalui pengabdian, mereka menemukan suatu bentuk empati yang mendalam, serta membangun koneksi yang kuat antara individu dan komunitas.
Strategi dan Dampak Jangka Panjang
Strategi yang diterapkan dalam program ini meliputi kolaborasi lintas disiplin dan pengembangan kegiatan yang sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah saat mahasiswa mengajarkan pendidikan lingkungan yang penting untuk kelestarian pulau. Program ini ternyata tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru bagi warga, tetapi juga membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah kegiatan yang dilakukan, tetapi bagaimana dampak jangka panjang yang dapat dihasilkan. Pengetahuan yang diberikan diharapkan dapat ditransfer dan berkelanjutan, serta mendorong masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam menjaga lingkungan mereka sendiri.
Ketika semua kegiatan mencapai akhir, mahasiswa pulang dengan tidak hanya membawa kenangan, tetapi juga semangat baru dan perspektif yang lebih luas. Dengan pengalaman ini, mereka diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih dalam setiap langkah karier mereka ke depan. Terakhir, program seperti “Tidung Green Wave” patut dicontoh dan menjadi inspirasi bagi kegiatan pengabdian masyarakat lainnya, karena menyentuh banyak aspek kehidupan dan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.