Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Salah satu ancaman yang kian meresahkan adalah aksi premanisme yang seringkali mengganggu ketertiban umum. Dalam upaya menanggulangi masalah ini, Polda di Jambi telah melaksanakan operasi besar-besaran untuk memberantas tindakan premanisme yang merugikan masyarakat.
Operasi ini dilaksanakan antara 1 hingga 14 Mei 2025, dengan hasil yang cukup signifikan. Selama periode tersebut, sebanyak 274 pelaku premanisme berhasil diamankan. Dari jumlah tersebut, 32 orang ditetapkan sebagai tersangka dan kini sedang menjalani proses hukum. Sementara itu, 242 pelaku lainnya hanya diberi pembinaan karena terlibat dalam pelanggaran ringan. Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menangani kasus-kasus premanisme di Jambi.
Operasi Penyakit Masyarakat: Fokus dan Hasil
Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H. Siregar menyatakan bahwa operasi ini difokuskan untuk memberantas aksi-aksi premanisme yang kian meresahkan masyarakat. Dalam konferensi pers yang digelar, ia menyebutkan bahwa selama 14 hari, pihaknya berhasil mengungkap sejumlah kasus berkaitan dengan premanisme. Terdapat 10 laporan polisi yang terkait dengan 32 tersangka, yang kini kesemuanya sedang diproses secara hukum. Hasil ini menjadi cerminan dari upaya keras yang dilakukan oleh kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat.
Hal menariknya, para tersangka yang diamankan diduga terlibat dalam berbagai tindak pidana, mulai dari pemerasan sopir truk batu bara, pedagang pasar, hingga pelanggaran yang lebih berat termasuk pengancaman, penganiayaan, hingga aktivitas geng motor yang berpotensi membawa senjata tajam. Data ini memberikan gambaran jelas tentang kompleksitas masalah premanisme yang tidak hanya sebatas pelanggaran kecil tetapi juga tindak pidana serius yang mengganggu keamanan masyarakat.
Pentingnya Pemberantasan Premanisme Untuk Iklim Investasi
Kapolda menegaskan bahwa pemberantasan premanisme adalah perintah langsung dari pimpinan tertinggi Polri. Keberadaan premanisme tidak hanya mengganggu ketertiban, tetapi juga berimbas pada iklim investasi dan pembangunan di suatu daerah. Hal ini krusial, karena investasi dapat membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk perekonomian.
Sekali lagi, Kapolda memperingatkan bahwa gangguan dari premanisme dapat menghambat potensi investasi yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk hidup aman dan nyaman. Dalam rangka mengawasi aksi premanisme, pihak kepolisian juga berkomitmen untuk merespons dengan cepat setiap laporan dari masyarakat yang berkaitan dengan tindakan premanisme. Mereka diharapkan mampu memberikan perlindungan yang tepat jika ada ancaman kepada pelapor atau warga setempat.
Dari aspek sosio-kultural, keberhasilan dalam mengendalikan premanisme pun diharapkan dapat memfasilitasi terciptanya hubungan yang lebih harmonis antar warga, dengan mengedepankan rasa aman dalam beraktivitas. Selain itu, masyarakat pun didorong untuk aktif melaporkan setiap kejadian yang mengganggu ketertiban, sehingga upaya pemberantasan premanisme dapat berjalan lebih efektif.
