JAKARTA, — Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi optimis Indonesia dapat mempercepat swasembada seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan pada tahun 2025 mendatang.
Optimisme ini disampaikan Arief dalam dialog ID TV, di mana ia menegaskan bahwa saat ini beberapa komoditas pangan sudah dalam status swasembada. Menurutnya, neraca kebutuhan nasional menunjukkan bahwa produk seperti ayam dan telur telah mencukupi kebutuhan masyarakat. Pertanyaannya, apakah Indonesia dapat mencapai target swasembada beras dalam waktu dekat?
Swasembada Pangan dan Target Pemerintah
Swasembada pangan adalah misi penting bagi pemerintah Indonesia. Dalam langkah ini, Arief menjelaskan bahwa pemerintah menegaskan komitmennya untuk tidak hanya bergantung pada impor, tetapi juga memanfaatkan potensi lokal. Data menunjukkan bahwa cadangan beras yang dikelola oleh Bulog berada di angka dua juta ton, sementara cadangan nasional mencapai delapan juta ton. Jika dikelola dengan baik, cadangan ini bisa memastikan ketersediaan pangan yang stabil.
Selain beras, Arief juga menekankan bahwa komoditas lain seperti cabai, bawang merah, daging, minyak, gula, dan terigu juga dalam kondisi aman. Dalam kondisi stabil ini, diharapkan tidak akan terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat, terutama menjelang momen-momen besar seperti Natal dan tahun baru.
Persiapan dan Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah juga telah menyiapkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang rencananya akan dilaksanakan pada Januari 2025. Arief menegaskan keberhasilan program ini sangat penting karena berkaitan dengan pemenuhan gizi bagi siswa usia sekolah. Dengan kolaborasi antar kementerian dan stakeholders, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik.
Salah satu fokus utama dalam program ini adalah menciptakan ekonomi kerakyatan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tingkat pedesaan. Dalam rangka menciptakan keberlanjutan ini, strategi pengelolaan hasil pertanian menjadi salah satu perhatian Arief dan timnya. Dalam pertemuan dengan Badan Gizi Nasional dan kementerian terkait, Arief menekankan pentingnya pengelolaan yang tepat agar tidak ada komoditas yang terbuang sia-sia akibat panen yang berlebihan.