• Hubungi Kami
  • Privacy Policy
Rabu, Agustus 27, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Warta Fokus
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim
No Result
View All Result
Warta Fokus
No Result
View All Result
Home Nasional

Pagelaran Wayang Kulit oleh Polri untuk Hari Bhayangkara ke-79 dengan 4 Dalang dan Ribuan Peserta

Pagelaran Wayang Kulit oleh Polri untuk Hari Bhayangkara ke-79 dengan 4 Dalang dan Ribuan Peserta

Dalam rangka merayakan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, satu pagelaran budaya wayang kulit bertajuk “Amarta Binangun” dihelat di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta. Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga merupakan bentuk kepedulian lembaga kepolisian terhadap pelestarian seni dan budaya bangsa.

Seperti yang diketahui, wayang kulit adalah salah satu bentuk seni tradisional yang kaya akan nilai-nilai filosofis dan budaya. Pagelaran ini mengundang banyak perhatian, menciptakan momen yang menyenangkan dan penuh makna bagi masyarakat. Kegiatan ini menggugah kesadaran tentang pentingnya melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama.

Makna di Balik Lakon Amarta Binangun

Lakon “Amarta Binangun” diangkat sebagai simbol negeri yang diimpikan, di mana masyarakat hidup dalam keadaan yang subur, tertib, dan damai. Tentu saja, ini sejalan dengan visi Polri yang dikenal dengan istilah Polri Presisi. Konsep ini mencerminkan harapan akan keamanan dan ketertiban yang dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh lapisan. Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam penjelasannya, menekankan bahwa filosofi yang terkandung dalam lakon ini sangat relevan dengan tugas Polri dalam melayani rakyat.

Biarkan kita sejenak merenungkan bagaimana seni dapat berkontribusi dalam menyebarkan pesan kebaikan dan harapan. Wayang kulit, sebagai salah satu warisan budaya, tidak hanya menghibur namun juga menanamkan nilai-nilai luhur yang bisa menjadi teladan bagi generasi mendatang. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Strategi Mendorong Pelestarian Budaya

Lebih jauh, kegiatan seperti ini juga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam merayakan budaya lokal mereka. Keterlibatan berbagai elemen—seniman, akademisi, anggota TNI, dan Polri—pada pagelaran ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting. Ada kesan sinergi yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga dan merayakan kebudayaan bersama-sama. Hal ini tidak hanya memperkuat kedekatan, tetapi juga menciptakan rasa memiliki yang lebih dalam terhadap budaya nasional.

Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan bintang tamu yang menambah suasana semakin hidup. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam jumlah yang signifikan—terdapat sekitar 2.795 orang yang hadir—menjadi bukti bahwa minat dan kecintaan terhadap wayang kulit masih ada. Sebenarnya, pemerintah dan instansi terkait bisa mempertimbangkan untuk rutin mengadakan acara serupa, yang tidak hanya terbatas pada hari-hari besar, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan informasi.

Di sisi lain, panitia juga menyediakan kupon undian berhadiah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu undangan. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi penyelenggara acara di masa mendatang, di mana aspek hiburan dan interaksi sosial tetap menjadi penting. Kehadiran berbagai komunitas yang terlibat dalam acara ini juga menunjukkan bahwa kebudayaan memiliki daya tarik yang universal dan dapat menyatukan berbagai kalangan.

Dengan demikian, pelaksanaan pagelaran budaya seperti ini diharapkan dapat menciptakan momentum berkelanjutan dalam melestarikan warisan budaya kita. Masyarakat diajak untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang meningkatkan kecintaan akan budaya tanah air, sekaligus sebagai wadah untuk menjalin hubungan yang baik antara Polri dan masyarakat.

Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya sejalan dengan misi Polri untuk menjaga keamanan, tetapi juga menunjukkan dedikasi mereka kepada pelestarian kebudayaan yang menjadi jati diri bangsa. Ini adalah langkah baik untuk membangun hubungan yang harmonis, menjadikan pagelaran budaya sebagai salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat.

Previous Post

Pengeringan Kayu di Pekalongan Terbakar

Next Post

Tersangka Penembakan di Yalimo Diserahkan ke Kejaksaan Wamena

admin

admin

Sidebar

Rekomendasi

Tim SAR Polda Metro Jaya Tanggap Banjir Laksanakan Patroli dan Evakuasi Warga Jakarta Timur

Tim SAR Polda Metro Jaya Tanggap Banjir Laksanakan Patroli dan Evakuasi Warga Jakarta Timur

Pengamanan Aksi di Monas, 967 Personel Polri Siap Amankan Penyampaian Pendapat

Pengamanan Aksi di Monas, 967 Personel Polri Siap Amankan Penyampaian Pendapat

Kategori

  • Daerah
  • Ekbis
  • Hankam
  • Hukrim
  • Nasional
Warta Fokus

© 2025 Wartafokus.com. Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim

© 2025 Wartafokus.com. Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?