Polda Jawa Timur telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, yang merupakan bagian dari visi dan misi pimpinan. Melalui pembentukan tim khusus (Satgas) Ketahanan Pangan, Polda Jatim berupaya meningkatkan produksi pangan lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat di wilayahnya.
Sesi pengenalan tentang inisiatif ini mencerminkan upaya nyata dalam merespons tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Apakah Anda tahu bahwa produksi jagung di Jawa Timur mengalami kenaikan yang signifikan? Data terbaru menunjukkan bahwa pada bulan Januari hingga Maret 2025, produksi jagung meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan Produksi Pangan di Jawa Timur
Dalam laporan yang disampaikan oleh Karo SDM Polda Jatim, Kombes Pol Ari Wibowo, terjadi lonjakan produksi jagung dari 1.542.301 ton menjadi 2.599.885 ton, meningkat sebesar 69%. Angka ini tidak hanya menunjukkan kontribusi substansial Jawa Timur dalam pencapaian program nasional, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Data ini menjadi bukti bahwa upaya Polda Jatim dalam mendorong produksi pangan lokal memang sangat efektif. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan melakukan penanaman secara massif di lahan-lahan kosong, Polda Jatim telah berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan. Strategi ini tidak hanya sopan, tetapi juga dirancang agar dapat memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat.
Strategi Pengelolaan Pangan yang Efektif
Lebih lanjut, Kombes Pol Ari Wibowo menjelaskan bahwa upaya ini sejalan dengan kebijakan nasional untuk mempercepat ketahanan pangan yang melibatkan TNI dan Polri. Dengan pendekatan yang terintegrasi, baik dalam membangun infrastruktur penyimpanan maupun penanaman di lahan yang ada, Polda Jatim tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas produksi tetapi juga pada stabilitas harga di pasar.
Di samping penanaman jagung di lebih dari 10.540 hektar lahan, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat langsung dalam proses panen. Hal ini memperkuat sinergi antara pemerintah dan rakyat dalam menghadapi krisis pangan global yang mungkin terjadi. Pendekatan gotong royong diharapkan dapat mempercepat pencapaian target swasembada pangan.
Keberhasilan Polda Jatim dalam program ini selaras dengan upaya nasional yang lebih besar. Dengan dukungan dan pengelolaan yang baik, harapan untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia pun semakin realistis. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga membangun hubungan antara aparat dan masyarakat yang lebih kuat dan harmonis.