Polda Jambi menunjukkan keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan lewat panen yang berlangsung pada periode Mei 2025. Dengan luas lahan mencapai 15,25 hektar, hasil panen yang diperoleh mencapai 46,2 ton di enam Polres menjadi contoh nyata kolaborasi antara pihak kepolisian, pemerintah, serta masyarakat.
Keberhasilan ini bukan hanya sekadar laporan angka, tetapi sebuah pernyataan kemitraan yang kuat. Pertanyaannya kini, bagaimana strategi yang diterapkan dalam mencapai hasil tersebut? Apakah kerjasama ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain?
Sinergi antar Instansi untuk Ketahanan Pangan
Irwasda Polda Jambi, Kombes Pol. Jannus Parlindungan Siregar, menjelaskan bahwa enam Polres yang terlibat dalam program ini adalah Polres Tanjab Timur, Polres Tebo, Polres Muaro Jambi, Polres Batanghari, Polres Bungo, dan Polresta Jambi. Keberhasilan yang dicapai merupakan cerminan dari sinergi yang optimal antara lembaga-lembaga pemerintah, kepolisian, dan masyarakat lokal.
Pentingnya kolaborasi ini terlihat dari cara Polda Jambi hadir di tengah-tengah masyarakat, terlibat aktif dalam memastikan ketersediaan bibit, pupuk, dan alat pertanian. Dengan memanfaatkan lahan tidur agar menjadi produktif, mereka memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor pertanian. Dalam hal ini, dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial, dan setiap elemen memiliki peran penting dalam mencapai tujuan bersama.
Program Ketahanan Pangan yang Komprehensif
Selain itu, Irwasda juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak hanya terbatas pada hasil panen. Melainkan mencakup pendampingan teknis yang diberikan kepada petani dan masyarakat oleh pihak kepolisian bersama dengan pemerintah daerah hingga tingkat desa. Melalui penyediaan benih unggul, alat pertanian, dan pelatihan budidaya, mereka berusaha memperkuat ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Program ini memiliki tujuan besar, yaitu mengawasi distribusi pupuk dan obat pertanian, serta mencegah praktik kartel yang merugikan petani. Keberhasilan panen di Jambi ini bukan hanya menjadi kisah sukses di tingkat lokal, tetapi diharapkan dapat memicu program serupa di seluruh Indonesia. Sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat pun diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi di berbagai sektor, khususnya dalam mendukung kemandirian pangan nasional.
Dengan pencapaian yang telah diraih, Polda Jambi siap untuk memperluas program ketahanan pangan ini dalam upaya mendukung visi Indonesia Mandiri Pangan 2045. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik, tantangan dalam ketahanan pangan dapat diatasi.