Pelaksanaan bakti kesehatan oleh Polri baru-baru ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Dalam kegiatan ini, berbagai bentuk bantuan disalurkan untuk membantu kelompok-kelompok yang membutuhkan, terutama di tengah masyarakat yang sering kali berada dalam situasi sulit.
Sementara itu, respon positif datang dari berbagai kalangan, termasuk para pengemudi ojek online dan kelompok difabel. Salah satu sopir ojek online, Muklis, menyatakan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan dalam bentuk layanan kesehatan dan bantuan lainnya. Pertanyaan pun muncul, seberapa jauh inisiatif serupa dapat berkelanjutan? Ini menjadi titik fokus dalam melihat dampak dari kegiatan ini.
Kedalaman Makna Bakti Kesehatan
Kegiatan bakti kesehatan ini tidak hanya sekadar memberikan layanan medis, tetapi juga menunjukkan kepedulian Polri terhadap berbagai golongan masyarakat. Tercatat, hingga pertengahan Juni 2025, Polri telah memberikan layanan kepada lebih dari 145.000 peserta. Angka yang signifikan ini mencerminkan betapa pentingnya kegiatan ini dalam mendekatkan institusi kepada masyarakat.
Fikri Satria Nugraha, seorang sopir ojol dengan kebutuhan khusus, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang ia terima. Melalui pernyataannya, nampak jelas bahwa perhatian terhadap kelompok disabilitas mendapatkan tempat yang seharusnya dalam masyarakat. Selain itu, Rani, selaku Ketua Yayasan Disabilitas Produktif dan Mandiri, juga menyampaikan penilaiannya mengenai kegiatan ini. Dengan demikian, keberlanjutan program bantuan sosial ini menjadi harapan banyak pihak agar tidak hanya berhenti di satu titik saja.
Peran Sentral Polri dalam Masyarakat
Melalui kegiatan ini, Polri menunjukkan bahwa aktivitas mereka tidak hanya berkaitan dengan penegakan hukum, tetapi juga pelayanan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Kegiatan bakti kesehatan yang berlangsung hingga 1 Juli mendatang memiliki tema “Polri Untuk Masyarakat”, yang sangat relevan dengan semangat pelayanan publik.
Jenderal Sigit mencatat sebanyak 68.311 peserta pada kegiatan puncak bakti kesehatan, mengindikasikan upaya maksimal untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut juga dibagikan paket sembako serta alat bantu bagi kelompok disabilitas, yang tentunya sangat membantu mereka dalam aktivitas sehari-hari. Ucapan terima kasih dan harapan yang disampaikan oleh Rani menggarisbawahi pentingnya peran Polri dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu.
Kegiatan bakti kesehatan ini mencerminkan satu usaha untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara Polri dan masyarakat. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus diadakan dengan melibatkan lebih banyak partisipasi dari masyarakat. Hal ini bukan hanya akan menambah kepercayaan publik terhadap institusi, tetapi juga akan membuka lebih banyak saluran bagi masyarakat untuk bersuara mengenai kebutuhan mereka.