Dalam era ketahanan pangan yang semakin mendesak, kegiatan panen raya jagung yang dilakukan oleh kepolisian setempat menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program pemerintah. Pada Senin (2/6/2025), Kapolres Kampar beserta jajaran ikut berpartisipasi dalam dua kegiatan panen jagung di wilayah hukum mereka.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar momen panen, tetapi juga mencerminkan sinergi antara pihak kepolisian dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan di tengah tantangan global.
Panen Jagung di PT. Tasma Puja: Mendorong Partisipasi Masyarakat
Di Desa Kampar, Kec. Kampa, kegiatan panen raya yang berlangsung di PT. Tasma Puja melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kapolres hingga tokoh masyarakat. Lahan seluas sekitar 1 hektar yang ditanami pada Juni 2025 berhasil menghasilkan sekitar 7 ton jagung yang siap dipasarkan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar pertanian lokal serta dukungan dari pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian.
Pesan yang ingin disampaikan selama acara ini sangat jelas: ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Kehadiran masyarakat, petani, dan perwakilan pemerintah daerah menunjukkan bahwa semua elemen harus terlibat dalam upaya ini. Dengan harga jual Rp. 5.000/kg, hasil pertanian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Strategi dan Urgensi Panen Raya Jagung Sebagai Upaya Ketahanan Pangan
Tidak hanya di PT. Tasma Puja, panen jagung juga dilakukan di PT. Buana Wira Lestari di Desa Tapung Lestari. Di sini, Kapolsek Tapung Hilir mewakili Kapolres Kampar dalam acara tersebut. Dengan lahan seluas 1,24 hektar yang ditanami pada Februari 2025, panen berhasil menghasilkan sekitar 5 ton jagung. Pemasaran hasil panen juga diarahkan kepada perusahaan yang sama, memudahkan distribusi dan penjualan.
Melalui penciptaan kolaborasi antara pihak kepolisian dan masyarakat, kegiatan panen seperti ini menekankan pentingnya kerja sama di sektor pertanian. Ini adalah langkah nyata yang dapat diambil untuk membangun kemandirian pangan di tingkat lokal. Kedepannya, perlu ada lebih banyak dukungan untuk program-program serupa agar tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.