Jakarta — Direktorat Binmas Polda Metro Jaya melakukan inisiatif penting dengan terjun langsung ke lokasi pengungsian akibat kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Keberadaan pihak kepolisian di lokasi tersebut bertujuan untuk memberikan trauma healing kepada para korban, terutama anak-anak yang menjadi salah satu kelompok paling rentan.
Trauma healing ini bertujuan untuk mengurangi dampak psikologis yang mungkin dialami anak-anak. Mengingat bahwa pengalaman traumatis dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka, penting bagi mereka untuk mendapatkan dukungan emosional. “Kami ingin menanamkan semangat positif agar mereka tetap percaya diri dan kuat menghadapi masa depan,” ujar Kabagbinopsnal Ditbinmas Polda Metro Jaya Kompol Herru Julianto.
Penguatan Emosional bagi Anak-Anak Korban Kebakaran
Kegiatan trauma healing ini melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk membuat anak-anak merasa nyaman dan terhibur. Kegiatan seperti menyanyi dan menari bersama, serta pembagian makanan ringan dan kebutuhan dasar lainnya, dilakukan untuk membantu mereka pulih dari rasa takut dan cemas. Pendekatan yang hangat dan ramah menjadi kunci utamanya.
Melihat anak-anak yang sebelumnya tampak murung perlahan-lahan mulai tersenyum kembali merupakan salah satu momen paling berharga. “Kegiatan ini memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri dan merasakan kebahagiaan lagi,” ungkap Kabagbinopsnal. Menurut pandangannya, penguatan emosional ini sangat penting untuk memulihkan semangat hidup mereka yang sempat tertekan akibat bencana.
Membangun Kembali semangat Hidup Setelah Musibah
Pemulihan pasca bencana tidak hanya melibatkan aspek fisik, tetapi juga aspek mental. Penting bagi para korban, terutama anak-anak, untuk mendapatkan perhatian dan pendampingan yang tepat agar mereka bisa bangkit dan melanjutkan hidup. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mendukung mereka, seperti penyediaan fasilitas belajar, kegiatan sosial, dan dukungan psikologis yang berkesinambungan.
Upaya yang dilakukan oleh Polda Metro ini adalah salah satu contoh nyata dari kepedulian komunitas terhadap sesama. “Ada tangan-tangan yang peduli, dan hati yang tergerak untuk membantu mereka bangkit dari musibah,” pungkas Kabagbinopsnal. Dengan pendekatan yang humanis, diharapkan anak-anak bisa melalui masa sulit ini dengan lebih baik dan kembali bersinar dalam hidup mereka.