Pencarian terhadap korban kecelakaan laut yang melibatkan pemancing di Dam Merah Pelabuhan Tanjung Mas, Kota Semarang, terus berlanjut dengan melibatkan berbagai instansi. Upaya ini dilakukan setelah insiden yang menimpa 12 orang pemancing pada tanggal 19 Agustus 2025, yang memerlukan penanganan cepat dan terkoordinasi dari pihak berwenang.
Insiden ini menciptakan situasi darurat ketika cuaca tiba-tiba berubah drastis dari cerah menjadi hujan lebat dan angin kencang. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di perairan, terutama bagi mereka yang menikmati hobi memancing. Dengan adanya kejadian ini, pertanyaan tentang keselamatan saat beraktivitas di laut pun muncul.
Proses Pencarian Korban di Dam Merah
Pagi ini, pencarian yang melibatkan Basarnas, TNI AL, dan Polsek Semarang Utara difokuskan pada area sekitar Dam Merah dan bibir pantai. Dua kapal polisi digunakan untuk menyisir wilayah tersebut guna menemukan tiga orang yang masih hilang. Sebelumnya, dari total 12 pemancing, tujuh orang selamat dan dua ditemukan meninggal. Hal ini jelas menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa upaya pencarian akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan. Kombes Pol Raspani, yang memimpin operasi tersebut, menyatakan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk memberikan hasil yang optimal. Berbagai strategi pencarian diterapkan dengan membagi tim menjadi beberapa kelompok, menyisir perairan dengan cermat dan terstruktur.
Evaluasi dan Pentingnya Keselamatan
Dalam menghadapi kejadian seperti ini, penting untuk melaksanakan evaluasi menyeluruh mengenai keselamatan di perairan. Pihak berwenang menegaskan bahwa semua masyarakat, baik nelayan maupun pemancing, perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan saat berada di laut. Penggunaan alat keselamatan seperti life jacket menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar.
Korban meninggal dunia, Febriyanto dan Bagus Wicaksono, menjadi peringatan pahit betapa risiko dapat muncul kapan saja. Dengan demikian, pihak berwenang berupaya untuk tidak hanya mencari korban, tetapi juga meningkatkan edukasi tentang keselamatan dalam beraktivitas di perairan. Penghormatan kepada korban yang telah hilang juga diungkapkan melalui dukungan kepada keluarga mereka saat berduka.
Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri saat kondisi cuaca tidak mendukung. Mengingat bahwa laut selalu memiliki potensi risiko tinggi, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama setiap kali beraktivitas di sana. Kejadian ini akan disikapi dengan bijak, serta diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua orang.