Sebanyak 593 bintara kompetensi khusus dari kepolisian telah resmi dilantik untuk mendukung program Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Terdiri dari 434 polisi laki-laki dan 159 polisi wanita, mereka dilatih untuk peran yang lebih spesifik demi meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat.
Dari latar belakang pendidikan yang beragam, para bintara ini berasal dari bidang ilmu pertanian, peternakan, perikanan, gizi, dan kesehatan masyarakat, mempersiapkan mereka untuk mengemban tugas yang krusial di lapangan.
Pentingnya Bintara Kompetensi Khusus dalam Ketahanan Pangan
Pelantikan ini merupakan langkah strategis dalam menyukseskan Ketahanan Pangan dan program Makan Bergizi Gratis. Bintara ini berfungsi sebagai Bhabinkamtibmas, di mana mereka akan berfokus pada masalah ketahanan pangan dan distribusi makanan bergizi kepada masyarakat.
Selama pelatihan yang berlangsung selama lima bulan, mereka mendapatkan porsi materi yang signifikan tentang fungsi teknis yang berhubungan dengan Binmas. Sekitar 70 persen materi pendidikan diisi dengan pelajaran teknis ini, memastikan bahwa mereka siap untuk menerapkan program yang diusung oleh pemerintah. Kombes Melda Yanny menekankan pentingnya peran Bakomsus dalam implementasi program ketahanan pangan yang terkait dengan Asta Cita.
Strategi dan Seleksi Pendidikan yang Diterapkan
Perekrutan ini merupakan salah satu upaya dari Gugus Tugas untuk mendukung ketahanan pangan secara lebih menyeluruh. Pendaftaran yang dibuka oleh sektor Sumber Daya Manusia Polri menarik perhatian ribuan pelamar, meski sosialisasi dilakukan dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Syarat pendidikan untuk Bakomsus yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan perikanan mulai dari jenjang SMK hingga sarjana, sedangkan untuk gizi dan kesehatan masyarakat membutuhkan gelar D4 atau sarjana. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa banyak individu yang tertarik untuk berkontribusi dalam misi besar pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari misi untuk mencapai tujuan nasional yang lebih besar, yaitu kesehatan anak-anak Indonesia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui program ini, diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana kesehatan dan gizi anak-anak menjadi prioritas utama demi masa depan bangsa yang lebih baik.