Ratusan warga terlihat memadati Alun-Alun Kajen pada Minggu pagi, sebuah acara yang tidak hanya menyajikan kesempatan bagi mereka untuk berolahraga, tetapi juga untuk mendapatkan beras dengan harga yang lebih terjangkau melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) 2025. Kegiatan yang digagas oleh pihak kepolisian lokal ini menarik minat banyak orang, terbukti dengan habisnya dua ton beras yang disediakan dalam waktu singkat.
Sejak pukul 07.00 WIB, warga mulai berdatangan, bersemangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Begitu penjualan dibuka, mereka segera berbondong-bondong menuju stan GPM yang terletak di sisi timur alun-alun. Beras kemasan 5 kilogram yang dijual di bawah harga pasaran menjadi incaran utama. Proses ini tidak hanya memberikan aktor lokal satu kesempatan berbelanja, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya akses ke pangan yang terjangkau.
Antusiasme Warga dalam Gerakan Pangan Murah
Melihat antusiasme yang muncul, jelas bahwa program ini berhasil menarik perhatian masyarakat. Jeni, seorang ibu rumah tangga berusia 39 tahun asal Kecamatan Kandangserang, menyatakan rasa syukurnya, “Alhamdulillah, saya sangat senang, karena bisa membeli dengan harga di bawah pasar. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan di desa-desa.” Kata-kata Jeni menggambarkan harapan banyak warga bahwa inisiatif ini tidak hanya terjadi di kota, tetapi bisa menjangkau area yang lebih luas.
GPM diadakan sebagai bagian dari usaha untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan beras di daerah tersebut. Hal ini penting mengingat fluktuasi harga pangan yang sering terjadi, dan dampaknya bisa sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama mereka yang memiliki penghasilan rendah. Dengan adanya kesempatan seperti ini, warga dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka tanpa harus terbebani oleh biaya yang terlalu tinggi.
Peran Pihak Kepolisian dalam Menjaga Ketertiban
Pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Pekalongan, tidak hanya berperan dalam penyediaan beras murah, tetapi juga dalam menjaga keamanan selama acara berlangsung. Kasubsi Penmas Sihumas Polres Pekalongan, Ipda Warsito, menyatakan bahwa pihaknya telah menempatkan petugas di beberapa titik untuk mengatur antrian dan memastikan acara berjalan tertib. “Kami mendukung penuh program ini karena sangat membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari cepatnya beras terjual habis,” ujarnya.
Dengan strategi yang tepat, pihak kepolisian dapat mendorong stabilitas harga beras di pasar. Hal ini penting untuk memastikan aksesibilitas bagi semua lapisan masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi yang ada. Kegiatan seperti GPM bukan hanya soal beras, tetapi juga merupakan langkah kongkret untuk membangun solidaritas dan kesadaran kolektif di dalam masyarakat. Di beberapa lokasi lain seperti Polsek jajaran juga turut menyelenggarakan kegiatan yang sama, menambah dampak positif bagi lebih banyak warga.
GPM di CFD Kajen ini bukan sekadar acara harian; ini adalah refleksi dari kebutuhan masyarakat akan bahan pangan yang terjangkau. Keinginan warga untuk mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau terlihat jelas. Mereka rela mengantri demi memastikan kebutuhan pangan mereka terpenuhi, sekaligus menikmati suasana pagi di jantung kota Kajen. Dengan niat yang kuat untuk membantu masyarakat, keterlibatan ini membawa harapan baru bagi mereka yang mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.