Kongres Persatuan PWI yang akan diadakan di Cikarang, Bekasi, pada 29-30 Agustus mendatang, semakin memanas dengan pernyataan Ketua Umum PWI Pusat yang menyatakan siap maju dan berjuang untuk memenangkan posisi ketua umum. Dukungan dari berbagai pengurus PWI provinsi menjadi pendorong bagi Ketua Umum untuk mengajukan pencalonan.
Dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh pengurus dari lebih dari 20 PWI provinsi, dukungan tertulis untuk pencalonan Ketua Umum telah mulai diterima. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Steering Committee Kongres, yang mewajibkan calon ketua umum mendapatkan dukungan dari minimal 20 persen pengurus PWI provinsi, yang setara dengan 8 provinsi. Saat ini, sudah ada beberapa nama yang beredar akan mencalonkan diri, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari mereka.
Proses dan Dukungan dalam Kongres PWI
Proses pemilihan ketua umum PWI ini telah melalui berbagai dinamika. Setelah terjadinya kesepakatan damai antara Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah, yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, langkah menuju kongres menjadi lebih jelas. Melalui kesepakatan ini, PWI diharapkan dapat kembali bersatu dan melanjutkan program kerja yang telah direncanakan untuk anggotanya.
Data menunjukkan bahwa kehadiran dukungan dari berbagai provinsi sangat penting dalam menyukseskan setiap kongres PWI. Dalam sejarahnya, dukungan wide-ranging dari berbagai daerah sering kali menjadi faktor kunci untuk memenangkan pemilihan. Hendry Ch Bangun, dalam pernyataannya, menekankan perlunya kebersamaan demi mengurangi ketegangan yang terjadi antara PWI dan pemerintah, serta untuk menjalankan program-program yang bermanfaat bagi seluruh anggota.
Strategi Membangun Sinergi Antara PWI dan Pemerintah
Salah satu isu penting yang dihadapi PWI saat ini adalah hubungan dengan pemerintah. Banyak anggapan bahwa ketegangan politik dapat merusak kerjasama PWI dengan pemerintah pusat dan daerah. Oleh karena itu, strategi untuk membangun sinergi antara PWI dan pemerintah menjadi sangat diperlukan. Hendry berharap bahwa setiap pengurus PWI provinsi berani untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait demi menjalankan visi bersama.
Dalam diskusi ini, perhatian juga harus diberikan pada program pendidikan dan pelatihan yang saat ini terhenti. Selama setahun terakhir, kegiatan seperti Uji Kompetensi Wartawan dan Sekolah Jurnalisme Indonesia mengalami stagnasi. Mengaktifkan kembali program-program ini adalah salah satu tujuan utama dari kongres mendatang, demi meningkatkan kompetensi anggota PWI di seluruh Indonesia.
Kongres untuk PWI dapat menjadi titik balik penting bagi organisasi ini. Setelah berkeliling ke berbagai provinsi seperti Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Barat, dukungan dari pengurus PWI provinsi tampak solid. Hendry yakin kongres akan berjalan lancar, berkat keterlibatan Steering Committee dan Organizing Committee yang telah terlatih dan berpengalaman.
