Kiwirok, Berita Terkini — Kegiatan sosial Satgas Operasi Damai Cartenz di Kampung Apom, Distrik Kiwirok, bukan hanya sekedar penyerahan bantuan, tetapi juga upaya untuk memperkuat ikatan sosial antara aparat keamanan dan masyarakat setempat.
Pada Jum’at (1/8/2025), anggota Satgas yang dipimpin oleh IPDA Munawar bersama 12 personel lainnya melakukan sambang ke kampung tersebut, membawa serta bantuan berupa bibit tanaman dan alat tulis untuk anak-anak sekolah. Bagaimana sebenarnya dampak dari kegiatan semacam ini bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil seperti Apom?
Peran Kegiatan Sosial dalam Membangun Hubungan Masyarakat
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Satgas ini memiliki banyak manfaat. Penyerahan bantuan tidak hanya memberikan material tetapi juga membangun hubungan emosional antara aparat dan masyarakat lokal. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi.
Data menunjukkan bahwa di daerah-daerah terpencil, akses terhadap pendidikan dan pertanian sering kali terbatas. Oleh karena itu, bantuan berupa bibit tanaman dan alat tulis menjadi langkah awal yang sangat baik untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga. Selain itu, dialog yang berlangsung selama kegiatan menjadi kesempatan bagi warga untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka, menjadi lebih dari sekadar hubungan formal.
Strategi Humanis dalam Pendekatan Keamanan
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kaops Damai Cartenz, menekankan pentingnya pendekatan humanis sebagai kunci keberhasilan operasi keamanan. Dikatakan bahwa hanya melalui komunikasi dan kepercayaan, situasi yang aman dan kondusif dapat tercipta. Kegiatan sambang seperti ini merupakan langkah strategis untuk menjaga keamanan dengan cara membangun sanak emosional timbang dua pihak.
Lebih jauh, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menunjukkan bahwa aparat adalah mitra bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang persuasif dan empatik, diharapkan hubungan antara kedua belah pihak akan semakin erat. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kolaborasi dan komunikasi adalah hal yang akan berdampak positif dalam jangka panjang.
Dengan terus menekankan komunikasi yang terbuka dan jujur, diharapkan jalinan sosial antara Satgas dan masyarakat tidak hanya sementara, tetapi berjalan berkesinambungan, serta mampu menciptakan ruang damai yang lebih luas di Papua. Keberadaan aparat tidak lagi dipandang sebagai kekuatan yang mengintimidasi, tetapi sebagai protector yang hadir untuk menjaga kesejahteraan dan pembangunan masyarakat setempat.
