Konferensi ke-19 Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang diselenggarakan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, merupakan acara tingkat tinggi yang dihadiri oleh delegasi dari 37 negara anggota. Dengan berlangsungnya konferensi ini, tantangan dalam aspek keamanan menjadi perhatian utama demi kelancaran acara.
Selama konferensi yang dijadwalkan berlangsung dari 12 hingga 15 Mei 2025 ini, terdapat kebutuhan untuk memastikan semua aspek pengamanan dapat berjalan dengan efektif. Pengalaman sebelumnya menunjukkan pentingnya kesiapan dalam menghadapi berbagai potensi gangguan, baik dari dalam maupun luar lokasi acara.
Persiapan Pengamanan yang Matang
Polda Metro Jaya telah menerjunkan Batalyon C Pelopor Satuan Brimob dengan kekuatan tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) Pasukan Huru Hara (PHH) untuk menjaga keamanan selama konferensi berlangsung. Dikenal dengan pendekatan profesionalisme dan humanis, pasukan ini melaksanakan pengamanan terbuka dan tertutup tanpa senjata api maupun senjata tajam, untuk menciptakan suasana yang kondusif.
Mereka melakukan pengamanan di lokasi utama konferensi serta di hotel-hotel tempat tinggal para delegasi, seperti Hotel Langham, Hotel Mulia, dan Hotel Fairmont. Dengan teknik sterilitas area-area kritis yang dilakukan oleh Unit Jibom dan KBR, diharapkan potensi ancaman dari benda mencurigakan dapat diantisipasi secara preventif.
Strategi Koordinasi dalam Pengamanan
Untuk memastikan pengamanan berjalan dengan lancar, koordinasi dilakukan secara terpadu antara satuan dan unit terkait. Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Askabul Kahfi, S.I.K., memimpin apel gabungan yang melibatkan berbagai unsur pengamanan. Sinergi antara tim pengamanan internal DPR/MPR dan tim keamanan hotel juga sangat penting, guna menjaga agar seluruh area tetap steril dan aman untuk semua peserta konferensi.
Satuan Brimob Polda Metro Jaya telah berkomitmen untuk menjaga keamanan selama konferensi dengan pendekatan yang humanis dan responsif. Komandan Satuan Brimob, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan pentingnya setiap personel memahami tugas serta tanggung jawab dalam menjaga keamanan delegasi dan rangkaian acara. Menghadapi potensi aksi unjuk rasa, personel tetap disiagakan untuk menghadapi dinamika yang mungkin muncul.
Kepada masyarakat di sekitar kawasan Senayan, diimbau untuk mematuhi arahan petugas dan menghindari area yang diberlakukan pengamanan ketat. Dukungan masyarakat dalam menjaga situasi aman sangat berharga demi kelancaran dan kesuksesan acara berskala internasional ini.
Dengan demikian, pengamanan konferensi ini menunjukkan komitmen tinggi dari pihak kepolisian dalam memberikan rasa aman kepada semua peserta dan menjaga jalannya acara dengan baik.
