JAKARTA — Dalam diskursus pertanian dan pangan, swasembada pangan menjadi agenda yang semakin mendesak untuk diwujudkan di Indonesia. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya kemandirian dalam penyediaan pangan, yang tidak bisa lagi mengandalkan impor.
Isu ketahanan pangan ini tidak hanya mengenai pasokan, tetapi juga soal keberlanjutan dan stabilitas. Mengapa kita perlu swasembada pangan? Sebab, ketergantungan pada barang impor berisiko tinggi terkait dengan fluktuasi harga dan kendala dari luar negeri, seperti perang atau krisis internasional. Di sinilah peran penting dari produksi dalam negeri menjadi sangat strategis.
Membangun Ketahanan Pangan Nasional
Perasaan aman dan cukup akan pangan harus mulai dijadikan prioritas. Hal ini sejalan dengan visi Presiden untuk menciptakan swasembada pangan dari tingkat provinsi hingga desa. Menarik untuk dicatat bahwa di masa lalu, banyak rumah di daerah seperti Sumatera Barat dan NTB memiliki lumbung pangan sendiri. Konsep ini perlu dihidupkan kembali agar kemandirian pangan dapat terwujud.
Data menunjukkan bahwa ketergantungan pada impor pangan dapat memengaruhi daya beli masyarakat dan pendapatan petani. Dengan keadaan global yang tidak menentu, seperti yang terlihat dari peningkatan ketegangan geopolitik, semakin penting bagi Indonesia untuk memproduksi pangan secara mandiri. Selain itu, dengan berfokus pada produksi dalam negeri, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi. Kemandirian pangan adalah solusi yang harus didukung oleh semua pihak terkait.
Strategi untuk Mewujudkan Swasembada Pangan
Agar mencapai tujuan ini, diperlukan beberapa strategi kunci. Salah satunya adalah peningkatan produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern. Namun, tidak ada salahnya mengintegrasikan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pelatihan untuk petani dalam menerapkan teknologi baru dan praktik pertanian yang lebih baik juga sangat penting.
Selain itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun infrastruktur pertanian yang memadai. Akses terhadap pasar, penyimpanan yang baik, dan distribusi yang efisien adalah bagian dari ekosistem yang harus diperhatikan. Kita juga perlu memastikan agar harga tetap stabil; tidak terlalu rendah agar petani tidak merugi dan tidak terlalu tinggi agar masyarakat mendapatkan pangan dengan harga yang wajar.
Secara keseluruhan, swasembada pangan bukanlah impian yang tidak mungkin; ini adalah solusi konkret untuk memperkuat daya tahan bangsa di masa depan. Semua elemen — pemerintah, petani, dan masyarakat — harus saling bersinergi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan ketahanan pangan yang kuat, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang mungkin akan datang.