Dalam sebuah peristiwa yang mengundang perhatian, laporan pencurian hewan ternak sapi terjadi di wilayah Musuk. Kejadian tersebut menimpa seorang warga bernama Ambar Widanarti M. (46), yang kehilangan satu ekor sapi perahnya dari kandang di Desa Jemowo, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali pada Rabu pagi, 30 Juli 2025.
Menurut pengakuan Ambar, sapi yang dicuri hilang dari kandangnya yang terletak di kebun belakang rumahnya. Kejadian ini menjadi lebih serius mengingat sapi tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini pun mengingatkan kita pada fakta bahwa kasus pencurian hewan ternak tidak jarang terjadi, dan sering kali menyisakan dampak yang mendalam bagi peternak.
Proses Penyelidikan Pencurian Hewan Ternak
Setelah menerima laporan dari Ambar sekitar pukul 10.00 WIB, Kapolsek Musuk AKP Danang Wibakso segera mengintruksikan anggotanya untuk mendatangi lokasi kejadian. Tim kepolisian mulai menggali informasi dari Ambar dan beberapa saksi di sekitar untuk menciptakan gambaran jelas mengenai kejadian tersebut. Dalam wawancaranya, AKP Danang menyatakan, “Begitu mendapat laporan, anggota kami langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan awal.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam mengatasi kasus-kasus seperti ini.
Informasi lebih lanjut dari saksi bernama Suwarli (44) mengungkapkan bahwa ia mengetahui kejadian pencurian pada pagi hari saat hendak memerah susu sapi. Ia menyatakan bahwa dari enam ekor sapi yang biasa ia lihat di kandang, hanya tersisa lima ekor. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, terutama bagi para peternak yang selama ini mengandalkan hewan ternak sebagai sumber penghidupan. Kerugian yang dialami Ambar diperkirakan mencapai Rp 25.000.000,- atas hilangnya satu ekor sapi perah jenis jersey merah betina.
Upaya Meningkatkan Keamanan Lingkungan Peternakan
Kapolsek Musuk juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan lingkungan, khususnya bagi para peternak. “Kami mengimbau masyarakat, khususnya para peternak, untuk memastikan kandang ternak dalam kondisi aman dan terkunci dengan baik, terlebih jika lokasi kandang terpisah dari rumah utama,” tambah AKP Danang. Ini merupakan langkah proaktif yang penting, mengingat banyaknya kasus serupa yang terjadi di berbagai lokasi.
Selain itu, penekanan pentingnya melaporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang juga perlu digarisbawahi. Di era digital ini, akses untuk melaporkan melalui Call Center dan WA Chatbot juga semakin memudahkan masyarakat. Perhatian dari seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Sinergi antara kepolisian dan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Sampai saat ini, kasus pencurian tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut dan mendapat perhatian penuh dari jajaran Polsek Musuk. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan pelaku pencurian dapat segera ditemukan, dan situasi keamanan bisa kembali kondusif. Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan akan sangat membantu pihak kepolisian dalam menjalankan tugas mereka.