• Hubungi Kami
  • Privacy Policy
Selasa, Agustus 26, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Warta Fokus
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim
No Result
View All Result
Warta Fokus
No Result
View All Result
Home Daerah

Remaja Rentan Terjebak Cinta Semu DP2PA dan Sekolah Ajak Pelajar Waspadai Risiko Pernikahan Dini

Remaja Rentan Terjebak Cinta Semu DP2PA dan Sekolah Ajak Pelajar Waspadai Risiko Pernikahan Dini

Pada peringatan Hari Anak Nasional ke-41, sebuah kegiatan edukatif bertemakan “Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan terhadap Anak dan Remaja” telah dilaksanakan. Acara ini diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, bekerja sama dengan salah satu sekolah menengah unggulan setempat. Kegiatan ini sukses mengundang perhatian ratusan siswa dan menghadirkan para narasumber inspiratif dari kalangan profesional serta anak muda.

Kegiatan ini bertujuan menyoroti isu penting mengenai kesehatan mental serta relasi yang sehat di kalangan remaja. Sisi yang sangat mengkhawatirkan adalah angka pernikahan dini dan kekerasan yang sering merugikan anak-anak. Hal ini menjadi momen yang strategis untuk menyuarakan pentingnya perlindungan dan dukungan dalam fase kehidupan yang krusial ini.

Menjadikan Sekolah Sebagai Zona Aman bagi Siswa

Pembukaan acara diwarnai oleh Ali Mursid, M.Pd, Wakil Kepala Bidang Humas dari sekolah tersebut. Ia menggambarkan dengan jelas pentingnya menjadikan lingkungan sekolah sebagai zona aman. Sebagai tempat belajar, sekolah harus bebas dari segala bentuk kekerasan, perundungan, dan tekanan yang dapat merusak mental siswa.

Ali menekankan, “Lingkungan pendidikan seharusnya menjadi ruang yang saling mendukung, bukan menjatuhkan satu sama lain.” Ini menunjukkan komitmen sekolah dalam menciptakan suasana yang memfasilitasi pertumbuhan dan kesehatan mental siswa. Sebuah ajakan terbuka pun disampaikan, mempersilakan anak-anak untuk bertanya dan berkomunikasi tanpa rasa takut.

Pentingnya Kesadaran dan Perlindungan Anak

Kepala Dinas DP2PA yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, juga memberikan perhatian pada rentannya generasi muda. Dalam tahap pencarian jati diri, remaja sering kali merasa lebih dewasa dibanding kondisi mental mereka yang sebenarnya. Hal ini berpotensi memicu keputusan yang kurang bijaksana, termasuk dalam hal pernikahan di usia muda.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak, situasi di Samarinda menunjukkan bahwa kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah masih sering terjadi. Ini mengindikasikan perlunya langkah-langkah edukasi dan komunikasi yang lebih terbuka antara anak, orang tua, dan lembaga pendidikan.

Di sisi lain, aktivis remaja mengingatkan perlunya mengatasi fenomena perundungan yang kian marak. Istilah bullying kini tidak hanya melekat pada tindakan fisik, tetapi juga telah berkembang ke ranah digital. Pemisahan sosial dan komentar negatif di media sosial dapat memiliki dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan mental siswa.

Perwakilan dari Forum Anak Nasional Kalimantan Timur, Ayunda Tabina, mengingatkan, “Setiap ucapan dan tindakan kita bisa menghasilkan efek yang besar. Kita perlu menyadari bahwa tanpa kita sadari, kita mungkin bisa menjadi pelaku perundungan.” Pernyataan ini menuai perhatian dan diskusi serius di kalangan para pelajar.

Endro S. Efendi, seorang praktisi hipnoterapi, menyoroti lebih dalam tentang konsep cinta di usia remaja. Banyak remaja yang menemui kebingungan dalam memahami cinta, yang sering kali muncul bersamaan dengan perubahan hormonal. Menurutnya, cinta yang sejati harus ditunjang oleh rasa tanggung jawab.

Melalui pemahaman tentang cinta dari psikolog ternama Robert J. Sternberg, Endro menjelaskan pentingnya keseimbangan antara kedekatan emosional, hasrat, dan komitmen. Ia mengingatkan bahwa cinta yang hanya menawarkan kebahagiaan tanpa tanggung jawab dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Penting untuk remaja memahami bahwa merawat pikiran dan emosi dapat menjadi senjata ampuh dalam menghadapi tekanan sosial. Kenali potensi diri dan jalin komunikasi yang baik dengan guru serta orang tua sebagai langkah preventif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa remaja.

Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama para siswa untuk menjadi pelopor dalam mencegah kekerasan, perundungan, serta pernikahan dini. Para peserta diajak untuk berpikir maju, membuat keputusan bijak, dan menjalani relasi yang sehat. Kegiatan ini bukan hanya sekedar peringatan, melainkan juga ajakan untuk memikirkan masa depan yang lebih baik dengan cara berpikir yang positif.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kita dapat berharap agar remaja memiliki masa depan yang cerah, dimulai dari cara pandang dan interaksi yang sehat di lingkungan sekitarnya.

Previous Post

Polisi Cepat Tanggapi Ricuh Final AFF U-23, 22 Suporter Dapat Diamankan

Next Post

Persiapkan Mahasiswa Jadi Calon Guru dan Profesional, Gelar Pembekalan PPL 2 di FKIP

admin

admin

Sidebar

Rekomendasi

Pemerintah Siap Bangun Irigasi Tersier dan Benih Gratis untuk Petani Memodernkan Pertanian

Pemerintah Siap Bangun Irigasi Tersier dan Benih Gratis untuk Petani Memodernkan Pertanian

KKB Pimpin Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak Tiga Orang Meninggal

KKB Pimpin Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak Tiga Orang Meninggal

Kategori

  • Daerah
  • Ekbis
  • Hankam
  • Hukrim
  • Nasional
Warta Fokus

© 2025 Wartafokus.com. Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Hankam
  • Ekbis
  • Hukrim

© 2025 Wartafokus.com. Semua hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?