Dalam konteks meningkatkan daya saing UMKM kuliner di era digital, pelatihan terkait penggunaan media sosial menjadi krusial. Hal ini terlihat dari kegiatan yang digelar untuk mendukung pelaku UMKM di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, pada tanggal 15 Juni 2025. Pelatihan berfokus pada pengembangan kapasitas digital melalui konten kreatif di platform seperti Instagram dan TikTok, melibatkan 25 pelaku usaha lokal.
Pelatihan ini tak hanya disampaikan secara teori, tetapi juga menerapkan pendekatan praktis yang memungkinkan peserta untuk langsung mempraktikkan strateginya. Mengingat banyak pelaku UMKM yang memiliki produk berkualitas, namun mengalami kesulitan dalam promosi digital, kegiatan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pentingnya Pelatihan Digital untuk UMKM Kuliner
Pembekalan keterampilan digital kini menjadi prioritas, terutama bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas pangsa pasar mereka. Dalam pelatihan ini, instruktur memfokuskan pada teknik promosi yang efektif melalui media sosial. Sebagai contoh, penggunaan aplikasi seperti CapCut untuk editing video dan Canva untuk desain konten memberikan kesempatan kepada peserta untuk menciptakan materi promosi yang menarik dan profesional.
Data menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan visibilitas brand secara signifikan. Dengan memahami cara membuat konten yang menarik dan relevan, pelaku UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Hal ini menjadi langkah strategis untuk menembus pasar yang lebih besar di era digital. Pelatih juga menekankan pentingnya konten yang autentik dan kemampuan untuk menjadi brand ambassador bagi produk mereka sendiri.
Strategi dan Implementasi untuk Pemasaran Digital
Pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang strategi efektif dalam pemasaran digital. Salah satunya adalah teknik dalam penyusunan caption yang dapat menarik perhatian pengguna media sosial, serta pemilihan hashtag yang tepat untuk meningkatkan jangkauan postingan. Setelah sesi pelatihan, lebih dari 80% peserta berhasil membuat dan mengunggah konten promosi di akun media sosial mereka, membuktikan keberhasilan metode pengajaran yang diterapkan.
Penting untuk dicatat bahwa pelatihan tidak berhenti di sesi tersebut. Grup WhatsApp yang dibentuk pasca-pelatihan menjadi wadah bagi peserta untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut. Beberapa peserta melaporkan peningkatan interaksi dengan calon konsumen setelah postingan konten promosi. Ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis praktik dan dukungan berkelanjutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan promosi UMKM.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana literasi digital dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan meningkatkan daya saing di pasar. Dengan dukungan yang tepat, diharapkan pelaku UMKM akan semakin percaya diri dalam memasarkan produk mereka secara online.
Dalam jangka panjang, diharapkan pola pelatihan seperti ini dapat diperluas ke wilayah lain, sehingga semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan manfaat dari digitalisasi. Dari pelatihan ini, terlihat bahwa pendekatan langsung dan partisipatif mampu memberikan dampak positif yang menyeluruh bagi pengembangan kemampuan promosi dan pemasaran digital UMKM kuliner.