Pencurian spare part sepeda motor telah menjadi masalah yang merugikan banyak pemilik bengkel, seperti yang terjadi di Pekalongan baru-baru ini. Seorang pelaku pencurian berhasil ditangkap oleh warga setelah aksinya terekam oleh kamera CCTV yang dipasang di bengkel milik korban.
Menurut informasi, kejadian ini bukan yang pertama bagi pemilik bengkel. Sejak awal Februari 2025, korban yang merupakan pemilik bengkel sepeda motor, menghadapi kehilangan beberapa spare part yang mengakibatkan kerugian finansial yang cukup besar. Hal ini menimbulkan rasa frustrasi dan kekhawatiran dari pemilik bengkel.
Pola Pencurian di Bengkel Sepeda Motor
Pencurian spare part sepeda motor bukanlah fenomena baru, tetapi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan barang-barang tersebut. Kasus yang terjadi di Pekalongan menunjukkan bagaimana pengawasan yang lebih ketat melalui teknologi dapat membantu dalam mencegah tindakan kriminal.
Iman Khodori, pemilik bengkel sepeda motor, mulai merasakan tindakan pencurian ini sejak beberapa bulan lalu. Dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 2,8 juta, ia merasa perlu untuk mengambil langkah preventif. Pemasangan CCTV adalah salah satu solusi yang dipilihnya untuk meningkatkan keamanan. Keputusan ini terbukti efektif ketika pelaku pencurian terekam melakukan aksinya meskipun ia mencoba menutupi salah satu kamera dengan stiker.
Strategi Menghadapi Pencurian di Lingkungan Bengkel
Melihat situasi yang diceritakan, penting bagi pemiliki bengkel untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko pencurian. Pertama, pemasangan sistem kamera pengawas di titik-titik strategis dapat menjadi pencegah yang efektif. Tidak hanya berfungsi sebagai bukti jika terjadi pencurian, tetapi juga dapat membuat pelaku berpikir dua kali sebelum bertindak.
Selain itu, sosialisasi dengan masyarakat sekitar juga sangat penting. Korban bersikap proaktif dengan melibatkan warga dalam menjaga keamanan bengkel, berpatroli dan saling memberikan informasi menjadi langkah positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. Kejadian ini menjelaskan bahwa kerja sama antara pemilik usaha dan komunitas dapat memberikan keamanan lebih dalam menjalankan usaha.
Di sisi lain, penting juga bagi pemilik usaha untuk memiliki asuransi yang mencakup kerugian akibat pencurian, sehingga mereka tidak terlalu merasa beban ketika harus menanggung kerugian finansial akibat kejadian tersebut.
Kasus yang terjadi di Pekalongan memberi pelajaran berharga bahwa keamanan usaha harus menjadi prioritas, dan setiap tindakan pencegahan yang diambil akan sangat membantu baik dalam mencegah kerugian maupun dalam memberikan rasa aman kepada pemilik. Dengan kolaborasi pemilik, warga, dan upaya teknologi, diharapkan tindakan kriminal seperti pencurian ini dapat diminimalisasi.