Boyolali – Dalam upaya mendukung program Ketahanan Pangan Nasional serta mengoptimalkan kemandirian pangan di Kabupaten Boyolali, sebuah kegiatan Penanaman Jagung Serentak telah dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (9/7/2025) di Dukuh Bengle, Desa Bengle, Kecamatan Wonosamodro, melibatkan partisipasi aktif dari berbagai kalangan masyarakat.
Acara ini diinisiasi oleh pihak kepolisian lokal dan dihadiri sekitar 200 orang dari berbagai unsur, termasuk pejabat daerah. Terdapat beberapa tokoh penting yang hadir, termasuk Bupati Boyolali yang menunjukkan komitmen daerah dalam memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi yang sinergis. Hal ini mengangkat kesadaran akan pentingnya kerja sama antar lembaga demi mencapai tujuan bersama.
Kegiatan Penanaman Jagung: Langkah Awal Menuju Kemandirian Pangan
Kegiatan penanaman jagung serentak ini merupakan bagian dari program sejuta jagung yang diluncurkan untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Para petani diberikan akses terhadap bibit jagung berkualitas, pupuk subsidi, dan alat pertanian modern untuk mendukung proses bertani mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi serta kesejahteraan petani di daerah tersebut.
Kapolres Boyolali dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa selain jagung, mereka juga menyiapkan lokasi penanaman di beberapa wilayah lainnya. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk menyebarluaskan manfaat pertanian kepada seluruh masyarakat. Terlebih lagi, dalam mendukung hasil panen, pembangunan infrastruktur seperti gudang penyimpanan dan sistem pengeringan jagung berskala besar di wilayah sekitar direncanakan akan rampung pada Oktober 2025. Dengan semua dukungan ini, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat.
Sinergi Antara Pemerintah dan Masyarakat Dalam Ketahanan Pangan
Dalam sambutannya, Camat Wonosamodro juga turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menyoroti pentingnya perhatian pada sektor pertanian dalam menghadapi tantangan seperti kekeringan yang sering melanda daerah tersebut saat musim kemarau. Hal ini menjadi pengingat akan perlunya investasi lebih dalam infrastruktur pertanian untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.
Perwakilan dari legislatif lokal menambahkan bahwa perhatian terhadap petani dan isu kemiskinan adalah hal yang sangat penting. Meningkatnya kesadaran akan hal ini menjadi langkah kunci dalam menciptakan kebijakan yang lebih berpihak kepada petani dan memberdayakan mereka dalam mencapai kesejahteraan. Kegiatan ini juga diakhiri dengan simbolis penyerahan bantuan bibit dan sesi interaksi dengan kelompok tani, untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Secara keseluruhan, kegiatan ini merefleksikan sinergi antara berbagai pihak, termasuk kepolisian, pemerintah, dan komunitas lokal dalam menghadapi masalah ketahanan pangan. Dengan pelaksanaan program yang sistematis dan dukungan dari semua sektor, harapannya adalah untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan mampu menjawab tantangan di masa depan.