Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus berkomitmen dalam mendukung upaya ketahanan pangan nasional. Komitmen ini ditegaskan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam kegiatan penanaman jagung yang dilakukan serentak pada kuartal III tahun 2025 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Kapolri mengungkapkan target besar yang harus dicapai, yaitu penanaman jagung seluas 1 juta hektar sepanjang tahun 2025. Dengan estimasi hasil produksi antara 4 hingga 10 juta ton, program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan.
Target Penanaman dan Produksi Jagung Nasional
Dari total target yang ditentukan, pada kuartal pertama dan kedua sudah dilakukan panen di lahan seluas 344.524 hektar, menghasilkan lebih dari 2 juta ton jagung. Kegiatan penanaman yang dilakukan pada kuartal ketiga ini mencakup area seluas 168.432,23 hektar, yang merupakan langkah strategis untuk mencapai target nasional tersebut.
Kapolri menekankan pentingnya kolaborasi multidimensional dalam mencapai target ini. Kerja sama yang dibangun bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta sektor lain, termasuk masyarakat, menunjukkan sinergi yang baik. Total lahan yang telah ditanami hingga saat ini mencapai 431.233 hektar dari lahan potensial 795.339 hektar, sebagian besar berasal dari lahan perhutanan sosial.
Infrastruktur Pendukung dan Penyerapan Hasil Panen
Demi mendukung program ini, Polri menyediakan berbagai bantuan operasional yang sangat dibutuhkan, seperti ratusan alat pertanian. Tercatat ada 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 89 unit alat pemipil jagung, dan banyak alat lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pertanian. Juga, pembangunan 18 gudang pangan dengan kapasitas total mencapai 18 ribu ton adalah langkah inovatif untuk mempercepat proses pengeringan jagung pipil.
Kapolri juga menekankan bahwa adanya jaminan penyerapan hasil panen sangat penting. Dalam hal ini, Bulog ditunjuk sebagai mitra utama. Selain itu, Polri juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pakan ternak yang bersedia menyerap hasil panen. Penjualan hasil tani ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang layak bagi para petani.
Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, penyerapan hasil panen tidak hanya akan membantu petani tetapi juga memperkuat ekonomi nasional. Harapan Kapolri adalah agar hasil panen kuartal ketiga ini dapat diserap terlebih dahulu oleh Bulog, sebelum mitra swasta mengambil alih.
Di sisi lain, kolaborasi dengan koperasi menjadi faktor kunci dalam memperkuat ekosistem pertanian jagung. Salah satu langkah yang diambil adalah bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih untuk memperkuat sistem pascapanen, yang meliputi pembangunan gudang penyimpanan di sentra-sentra jagung. Ini bertujuan agar para petani memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam memasarkan hasil pertanian mereka.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan harga penyerapan hasil panen dapat sesuai dengan standar pemerintah, memberikan kepuasan kepada para petani, dan sekaligus mendukung stabilitas harga pangan.
Kepolisian Republik Indonesia berupaya mewujudkan kedaulatan pangan sebagai tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Kapolri mengajak seluruh kepala daerah dan pemimpin daerah lainnya untuk proaktif dalam mengalokasikan anggaran untuk mendukung program ini. Dari pembukaan lahan hingga penyediaan bibit dan pupuk, semua harus berkolaborasi demi keberhasilan program ketahanan pangan nasional.
Dalam penutupan sambutannya, Kapolri menekankan bahwa Polri adalah lembaga yang selalu berusaha dekat dengan masyarakat. Komitmen untuk mendukung program pemerintah, termasuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, adalah tanggung jawab bersama dan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.